Optimalkan KUR, BI Kaltara Dorong Pembiayaan Petani dan Nelayan

 


TARAKAN,SIBER NUSANTARA – Sektor pertanian dan perikanan menjadi pilar utama perekonomian Kalimantan Utara (Kaltara) dengan kontribusi 14,78% terhadap PDRB daerah, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Untuk mendukung pembiayaan di sektor ini, Bank Indonesia (BI) Kaltara menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk "Optimalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam Mendukung Pembiayaan Petani dan Nelayan Kaltara", Rabu (6/3/2025).

Acara ini berlangsung di Ruang Serba Guna KPwBI Kaltara, Kota Tarakan, dan dihadiri oleh Deputi Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, Ketua Komisi 2 DPRD Kaltara Robenson Tadem, pimpinan perbankan, serta perwakilan petani dan nelayan se-Kaltara.


Kepala Perwakilan BI Kaltara, Hasiando G. Manik, menegaskan bahwa FGD ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembiayaan KUR, serta mengurangi kesenjangan informasi antara petani dan nelayan dengan perbankan.

"Dana perbankan berasal dari masyarakat dan harus dikembalikan dalam bentuk kredit. KUR memiliki bunga rendah berkat subsidi pemerintah, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal," jelas Hasiando.


Deputi Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan, mengungkapkan bahwa hingga Februari 2025, total penyaluran KUR di Kaltara mencapai Rp 122,8 miliar untuk 1.644 debitur. Kabupaten Nunukan menjadi daerah dengan penyaluran tertinggi, mencapai Rp 49,2 miliar.

"Sektor perdagangan menyerap KUR terbesar Rp 50,8 miliar, disusul pertanian Rp 30,8 miliar, dan perikanan Rp 14,5 miliar," ujar Ferry.


Pemerintah juga mendorong modernisasi pertanian melalui Kredit Usaha Alat dan Mesin Pertanian (Kredit Alsintan). Selain itu, skema asuransi kredit dari Askrindo dapat membantu petani dan nelayan mengurangi risiko gagal panen atau kerusakan kapal.

"Premi asuransi hanya Rp 50.000 hingga Rp 200.000 per tahun, tetapi perlindungan mencapai Rp 20 juta hingga Rp 60 juta," tambah Ferry.

Ketua Komisi 2 DPRD Kaltara, Robenson Tadem, berharap melalui FGD ini, akses KUR lebih transparan, sehingga produktivitas petani dan nelayan meningkat.

Sebanyak 60 peserta dari kelompok tani dan nelayan turut serta dalam diskusi teknis dengan perbankan mengenai optimalisasi KUR guna meningkatkan kesejahteraan mereka.(Red)


Previous
« Prev Post